Industri Semen dan LPDP Tingkatkan Produk Dalam Negeri

Industri semen dan dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berupaya meningkatkan produk lokal dengan meningkatkan capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Hal ini diwujudkan dengan penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) kerja sama antara PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) atau SIG dan LPDP soal pendanaan riset untuk mendukung aktivitas penelitian dan pengembangan sparepart pabrik milik SIG.

Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) atau SIG Donny Arsal dan Direktur Utama LPDP, Andin Hadiyanto di Jakarta, belum lama ini.

“Sebagai pengguna, SIG akan menyampaikan sparepart yang akan digunakan di Pabrik SIG kepada industri dalam negeri selaku produsen. Selanjutnya, SIG, industri dalam negeri, dan tim peneliti melakukan pengembangan sparepart yang sesuai dengan kebutuhan operasional SIG, agar dapat diproduksi dan dipasok oleh industri dalam negeri termasuk usaha kecil dan menengah (UKM),” kata Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) atau SIG Donny Arsal di Jakarta, Senin (9/1/2023).

Dia mengatakan, pada tahun 2022, pencapaian penggunaan TKDN sparepart di SIG mencapai Rp 550 miliar, atau naik 44% dari periode sebelumnya sebesar Rp 382 miliar. Bahkan, realisasi pencapaian tersebut juga berhasil melampaui target 2022 sebesar Rp 479 miliar.

Peningkatan penggunaan TKDN melalui pemberdayaan industri dalam negeri merupakan inisiatif strategis SIG. Oleh karena itu diperlukan berbagai upaya agresif, salah satunya melalui kolaborasi dengan LPDP untuk melaksanakan aktifitas riset pengembangan sparepart dengan industri dalam negeri dan pembinaan UKM. “SIG berperan sebagai offtaker,” kata Donny Arsal.

Kolaborasi dengan LPDP bentuk dukungan SIG untuk mendorong penggunaan produk dalam negeri di perusahaan serta mengawal implementasi kebijakan pemerintah dalam Peningkatkan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI). “Industri akan tumbuh jika produknya digunakan, baik untuk mencapai skala ekonomi, maupun untuk peningkatan kualitas produk,” kata Donny.

Sementara Direktur Utama LPDP, Andin Hadiyanto menyambut kerja sama dengan SIG dalam pendanaan riset sebagai upaya menciptakan inovasi di bidang teknologi manufaktur.

“Sinergi antara LPDP dengan industri seperti ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk mendukung kemajuan ekonomi Indonesia tahun 2023 terkait pentingnya kolaborasi antara kementerian dan lembaga, khususnya dalam konsolidasi data, serta implementasi kebijakan dan tidak terjebak pada ego sektoral,” kata Andin Hadiyanto.

Saat ini SIG sedang melaksanakan riset bersama sejumlah industri dalam negeri, meliputi pengembangan alumina brick refractory bersama PT Loka Refractories (BUMD milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur), pengembangan belt bucket elevator bersama PT Karet Ngagel Surabaya (BUMD milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur), pengembangan high chromium grinding ball bersama PT Barata Indonesia (Persero), pengembangan low chromium grinding ball bersama Universitas Pendidikan Indonesia, uji coba pelumas roller mill lubrication bersama PT Pertamina Lubricants, dan pengembangan pressure gauge bersama UKM PT 3S International.

Sumber : Berita Satu

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

+ 79 = 85