Percepat Implementasi Etalase Readymix di Sumatera, LKPP Gelar Sharing Session

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah menggelar sharing session Session Penyusunan e-Katalog Readymix dan Hotmix Tergelar/Terpasang Kepada Pengelola Katalog Lokal bagi pengelola pengadaan di wilayah Sumatera, Kamis (07/07). Kegiatan ini dilakukan secara hybrid dan menghadirkan sebagai pemateri dari Dinas Bina Marga DKI Jakarta.

Direktur Iklim Usaha dan Kerja sama Internasional LKPP Dwi Wahyuni Katrianingsih mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk menindaklanjuti usulan dalam Rakor terdahulu terkait kebutuhan teman-teman yang akan menambah etalase produk hotmix dan ready mix tergelar.

“Nah ini nanti kita akan dengarkan pengalaman UKPBJ Jakarta yang akan sharing pengalaman. Silakan simak mulai dari perencanaan hingga pelaksanaannya. Mudah-mudahan kegiatan ini akan bermanfaat dan teman-teman segera membentuk Katalog Lokal dan menambah etalase untuk kategori Readymix dan Hotmix. ” Kata Dwi

Dalam sharing session ini, Hari Utomo dari Dinas Bina Marga DKI Jakarta mengatakan bahwa pengadaan melalui katalog elektronik sangat menghemat waktu karena tidak menggunakan skema tender meskipun nilai pengadaannya melebih Rp200 juta. “Selain itu bisa memilih produk yang sesuai kebutuhan, baik itu merk, fungsi, layanan dan kualitas yang diberikan. Katalog juga transparan karena harga dan spesifikasi teknis bisa diakses siapa saja. ” tukasnya.

Ia menyebutkan, Pemprov DKI menayangkan readymix dan hotmix karena barang tersebut selalu dibutuhkan dan spesifikasinya sudah terstandarisasi. Hal ini memudahkan untuk dapat ditayangkan dalam Katalog Elektronik Lokal. Hari menyebut, DKI sudah membuat etalase readymix dan hotmix sejak 2016.

Menurut Hari estimasi tingkat kerusakan jalan di DKI Jakarta adalah 25% pertahun, sedangkan yang dapat ditangani hanya 5%. Ditambah, pertumbuhan jumlah kendaraan setiap tahunnya adalah 11,8%. “Kondisi umum kerusakan jalan yang harus ditangani mulai dari kerusakan ringan berupa jalan berlubang, hingga kerusakan berat seperti amblas, sliding atau retak besar. ” lanjutnya.

Maka untuk mengembalikan kondisi jalan perlu pemeliharaan rutin dan berkala. Teknisnya, perencanaan dilakukan dengan melakukan survey lokasi, memonitor melalui aplikasi CRM. Selanjutnya melakukan perhitungan luasan jalan dan dan membuat disain jalan yang akan diperbaiki. Volume hasil perhitungan dikalkulasikan dengan harga yang terdapat dalam e-katalog. “Setelah referensi harga dan desain dibuat baru dilakukan pengadaan melalui e-katalog. ” kata Hari

“PPK berhak melakukan negoisasi harga. Contoh penyedia A,B,C,D, harganya beda-beda, kita boleh memilih harga yang tinggi karena katalog adalah value for money. Asal ada justifikasi dan hasil tergelar dan pemeliharaannya bagus, ya tidak masalah. Kompetisi dan sifatnya profesional. “pungkas Hari.

sumber : LKPP