Dekati Target, 935.874 Produk UMKM Masuk E-Katalog LKPP

Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) mencatat hingga 23 Desember 2022 tercatat 935.874 produk UMKM masuk dalam katalog elektronik (e-katalog) Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Pemerintah (LKPP). Secara persentase sudah mencapai 93% dari target 1 juta produk UMKM yang masuk dalam e-katalog. Adapun jumlah penyedia UMKM sebanyak 47.982 produk UMKM dalam e-katalog.

“Alhamdulillah sudah 935.874 UMKM kita yang sudah terhubung ke e-katalog atau naik 70% dari bulan Agustus. Ini luar biasa, sudah 93% dari target kita yang sudah masuk ke katalog. Kami optimismis 1 juta itu bisa tercapai,” ucap Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam acara Refleksi 2022 dan Outlook 2023 pada Senin (26/12/2022).

Teten menjelaskan guna memudahkan dan mempercepat proses penyerapan belanja pemerintah terhadap produk koperasi dan UMKM, pemerintah memberikan berbagai kemudahan di dalam pengadaan LKPP, salah satunya melalui e-katalog.

Pemerintah sudah menetapkan kebijakan afirmasi lewat Undang Undang Cipta Kerja bahwa 40% belanja pemerintah harus menyerap produk koperasi dan UMKM. Langkah ini merupakan wujud afirmasi pemerintah bagi koperasi dan UMKM, khususnya dalam memberikan kepastian pasar bagi pelaku UMKM.

“Supaya kalau produk yang dibeli meskipun kualitasnya saat ini masih dibawah standar tetapi lama-kelamaan secara bertahap para UMKM dan koperasi bisa meningkatkan kualitas produksi,” kata Teten.

Mengutip data Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menyatakan hingga Senin (12/12) realisasi belanja produk dalam negeri (PDN) oleh pemerintah dan BUMN mencapai Rp 651,8 triliun dari target Rp 400 triliun. Dari realisasi tersebut Sekitar 15% untuk belanja UMKM.

Menurut Teten bila belanja pemerintah menyerap produk UMKM hingga Rp 400 triliun maka akan memberikan kontribusi terhadap dua juta lapangan kerja dan bisa memberikan kontribusi 1,85% pertumbuhan ekonomi. Hal ini akan berpengaruh ke pertumbuhan ekonomi domestik.

“Saya kira sangat signifikan seperti sekarang di Kuartal 3 kita tunggu 5,7% di tengah ekonomi dunia yang sedang lesu Di tengah permintaan dunia rusuh nah ini saya kira kita bisa clean bahwa ini memang karena pemerintah sekarang membeli produk-produk dalam negeri termasuk produk UMKM dan koperasi,” kata Teten.

Sumber : Berita Satu