Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pelaku usaha mengutamakan pemakaian produk dalam negeri atau tingkat komponen dalam negeri (TKDN). Berdasarkan hal tersebut, PT Cakra Bumi Energi (CBE) berupaya menyokong kebutuhan batu bara dari tambang lokal di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang Sumatra Selatan (MT Sumsel)-1.
“Proyeksi TKDN atau kandungan lokal dalam proyek ini di angka kisaran 82-88 persen dan diproyeksikan menyerap tenaga kerja lokal hingga 100 orang,” kata Direktur PT CBE, Rudolf Tulus, melalui keterangan tertulis, Kamis, 20 Oktober 2022.
Dukungan dilakukan dengan membangun fasilitas Coal Processing Plant (CPP) untuk PLTU MT Sumsel-1. PT CBE menunjuk konsorsium perusahaan dalam negeri PT Nusatama Berkah Tbk dan PT Unggul Ejawantah Industri sebagai kontraktor pembangunan CPP tersebut.
PT CBE merupakan Operating Company Bomba Grup yang bergerak disektor energi untuk menyokong kebutuhan PLTU MT Sumsel-1. CEO Bomba Grup, Todotua Pasaribu, mengatakan kerja sama ini merupakan komitmen pihaknya bersinergi memaksimalkan pemanfaatan batu bara di dalam negeri.
“Kami berkomitmen untuk pengembangan ini, seiring keinginan untuk memajukan daerah terutama di kawasan Sumatra Selatan, apalagi batu bara ini akan disuplai ke PLTU Sumsel-1,” kata Todotua Pasaribu.
Produksi batu bara untuk suplai ke PLTU MT Sumsel-1 diproyeksikan kurang lebih 4 juta ton setiap tahun. Distribusi itu sesuai kontrak Power Purchase Agreement (PPA) antara PLTU MT Sumsel-1 dan PLN.
Metode penambangan bakal mengedepankan pelestarian lingkungan. Direncanakan pula pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di sekitar lokasi untuk kebutuhan PT CBE.
Direktur Utama PT Nusatama Berkah Tbk, Bambang Susilo, meyakini kerja sama ini bakal mendongkrak produksi batu bara. Sektor tersebut dikatakan masih menjanjikan untuk menyokong perekonomian nasional.
“Kami sebagai perusahaan kontraktor kami siap memberikan dukungan sepenuhnya dalam proyek ini,” kata Bambang.
Sumber : Medcom